Perpusda Lampung Minim Koleksi Buku
Wakil Ketua Komisi X DPR Sutan Adil Hendra mengaku pihaknya menerima laporan bahwa koleksi buku di Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung masih minim. Hal ini yang turut diduga menjadi penyebab minat baca masyarakat menjadi rendah. Data World's Most Literate Nations, yang disusun oleh Central Connecticut State University tahun 2016 menunjukkan peringkat literasi Indonesia berada di posisi kedua terbawah dari 61 negara yang diteliti.
“Dari penjelasan Kepala Perpusda, bahwa di sini koleksi buku masih sangat kurang. Deposito buku belum seimbang dengan jumlah penduduk,” kata Sutan, usai meninjau Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, di Bandar Lampung, pekan lalu. Peninjauan ini menjadi salah satu rangkaian kunjungan kerja Komisi X DPR ke Lampung.
Menanggapi minimnya koleksi buku di berbagai perpustakaan daerah, dan minat baca masyarakat yang masih kurang, Sutan mengaku pihaknya melakukan langkah yang cepat untuk mengesahkan segera mengesahkan Rancangan Undang-undang Sistem Perbukuan (RUU Sisbuk).
“UU Sisbuk ini nantinya mempunyai tiga ruh, yakni mutu, murah, merata. Jadi buku akan bermutu, dengan harga murah, dan tersebar merata ke seluruh Indonesia. Hal ini juga untuk mengisi minimnya deposito buku,” imbuh Sutan.
Politisi F-Gerindra itu berharap, dengan adanya UU Sisbuk, nantinya negara akan hadir untuk memastikan buku yang murah dan bermutu, dan tersebar merata ke seluruh wilayah Tanah Air. “Kita optimis, jika semua bahu membahu, Insya Allah literasi baca kita akan lebih baik,” harap Sutan.
Dalam kesempatan ini, Sutan juga mengapresiasi rencana Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo yang akan membangun perpustakaan digital, dengan berbagai fasilitas pendukung. Rencananya, perpustakaan itu akan dibangun berdekatan dengan perkampusan. Diharapkan, hal itu dapat menimbulkan minat masyarakat dan pelajar untuk mendatangi perpustakaan.
“Dengan diwujudkannya gedung perpusda baru, ini menjadi tolok ukur dan bila perlu ini contoh bagi provinsi lain. Kita menyadari betul untuk mendukung minat baca itu dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai,” ujar politisi asal dapil Jambi itu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Herlina Warganegara mengatakan, saat ini instansi yang dipimpinnya memiliki jumlah koleksi buku sebanyak lebih dari 61 ribu buku. Dengan jumlah penduduk Lampung yang hampir mencapai 10 juta jiwa, idealnya koleksi yang dimiliki setidaknya 143 ribu buku.
“Kekurangan koleksi buku bacaan masih setengahnya. Walaupun kita juga sudah berupaya melalui APBD, hingga kita menerima dropbox dari semua komponen. Kita juga sudah punya gerai dari Bank Indonesia. Bantuan dari semua stakeholder kita terima,” jelas Herlina.
Dalam kesempatan itu, Herlina mengusulkan agar diberi bantuan koleksi buku bacaan dan kapal perpustakaan keliling, untuk melayani di 132 pulau di Lampung. (sf)/foto:sofyan/iw.